Jumat, 25 Oktober 2019

DIKSI

  • Pengertian Diksi 
Diksi mempunyai beberapa pengertian, diantaranya :
  1. Diksi merupakan cara menggunakan kelompok kata atau gaya bahasa yang tepat sesuai dengan situasi
  2. Diksi merupakan kemampuan untuk menentukan nuansa dari makna gagasan secara tepat dan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nila rasa masyarakat
  3. DIksi merupakan pilihan kata yang tepat sesuai dengan kosa kata dan pembedaharaan kata

  • Makna Denotatif dan Konotatif
Denotatif adalah jenis makna kata yang memberikan definisi utama dari suatu kata, dan mengacu pada makna sebenarnya.

Konotatif adalah jenis makna kata yang memberikan arti tambahan, mengacu bukan kepada arti sesungguhnya.

Contoh kalimat Denotatif dan Konotatif

Denotatif :
Kambing Hitam
Pak Raihan terjual dengan harga tinggi. Kata Kambing Hitam disini adalah kambing yang benar-benar berwarna hitam dan tidak mengandung arti lain.

Konotatif :
Dia menjadi tulang punggung keluarga sejak Ayahnya meninggal 2 tahun lalu.

  • Kata Umum dan Kata Khusus
Kata Umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan, kata khusus adalah sebuah kata yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus atau konkret maka kata-kata itu disebut kata khusus.
 
Kata umum : Melihat
Kata khusus : Menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi, mengamati, dan memperhatikan.
Kata umum : Mendatangi
Kata khusus : Mampir, singgah, berkunjung,
Kata umum : Membawa
Kata khusus : Mengangkat, menjinjing, menggendong, mengangkut, menyeret, membopong, memanggul.
Kata umum : Hewan peliharaan
Kata khusus : Kucing, anjing, kelinci, marmut, hamster, ikan
Kata umum : Mencintai 
Kata khusus : Menyayangi, mengasihi
Kata umum : Menetap
Kata khusus : Bersarang, tinggal, menghuni
Kata umum : Sependapat
kata khusus : Setuju, sepakat
Kata umum : Indah
Kata khusus : Cantik, menawan, menakjubkan 

  • Kata Konkrit dan Kata Abstrak
 
Kata konkret adalah kata yang mempunyai referensi objek yang dapat diamati.
Contoh kata konkret : Mobil,air,nasi,meja 


Kata abstrak adalah sebuah kata yang memiliki rujukan berupa konsep atau pengertian.
Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain tidak berwujud
Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu nampak


  • Idiomatik
Idiomatik adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidahkaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, yang artinya tidak bisa diterangkan secara logis atau gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata - kata yang membentuknya.
 
Contoh kalimat Idiomatik :
  1. Karena kejadian itu, Roni menjadi buah bibir di desanya.
  2. Masalah sengketa itu akhirnya diselesaikan di meja hijau.
  3. Setelah lama menikah, pasangan itu akhirnya diberkahi buah hati.

Kamis, 17 Oktober 2019

Ejaan Bahasa Indonesia

PENGERTIAN EJAAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 353) ejaan yaitu kaidah atau cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata , kalimat) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

 
Ejaan yang dijadikan sebagai acuan dalam penulisan teks yaitu pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor 50 tahun 2015.


LATAR BELAKANG PERUBAHAN


Pada tahun 2015, EYD (Ejaan yang Disempurnakan) diganti menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Perubahan ini telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri dan Kebudayaan (Permendikbud) RI Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Alasan adanya perubahan dalam ejaan bahasa Indonesia meliputi :


1. Adanya Kemajuan dalam Berbagai Ilmu
2.Memantapkan fungsi Bahasa Indonesia


Perbedaan dari EYD dengAn PUEBI


  1. Penambahan huruf vokal diftong ei, dalam EYD hanya ada tiga yaitu ai, au, dan ao
  2. Penulisan huruf kapital pada EYD digunakan dalam penulisan nama orang tidak termasuk julukan, sedangkan pada PUEBI huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
  3. Penulisan huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata, untuk keperluan itu digunakan huruf miring pada EYD, sedangkan pada PUEBI huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring
  4. Penggunaan partikel pun pada EYD ditulis terpisah kecuali yang sudah lazim digunakan, maka penulisannya ditulis serangkai, sedangkan pada PUEBI partikel pun tetap ditulis terpisah, kecuali mengikuti unsur kata penghubung, maka ditulis serangkai.
  5. Penggunaan bilangan, pada PUEBI, bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf, sesangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. 
  6. Penggunaan titik koma (;) pada EYD digunakan dalam perincian tanpa penggunaan kata dan, sedangkan dalam PUEBI penggunaan titik koma (;) tetap menggunakan kata dan. 
  7. Penggunaan tanda titik koma (;) pada PUEBI dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa, sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. 
  8. Penggunaan tanda hubung (-) pada PUEBI tidak dipakai di antara huruf dan angka, jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf, sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya. Misalnya: LP2M LP3I. 
  9. Tanda hubung (-) pada PUEBI digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan, sedangkan pada EYD tidak ada hal yang mengaturnya Misalnya:……pasca-, -isasi. 
  10. Penggunaan tanda kurung [( )] dalam perincian pada EYD hanya digunakan pada perincian ke kanan atau dalam paragraf, tidak dalam perincian ke bawah, sedangkan pada PUEBI tidak ada hal yang mengaturnya. 
  11. Penggunaan tanda elipsis ( … ) dalam EYD dipakai dalam kalimat yang terputus-putus, sedangkan dalam PUEBI tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.

Jumat, 04 Oktober 2019

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

     

    Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang memiliki sejarah cukup panjang dalam pembentukannya, baik lisan maupun dalam bahasa tulisnya.
     Bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu yang sudah berada di Nusantara sejak zaman krajaan-krajaan di Nusantara.
     Pada zamanya bahasa melayu yang menjadi cikal bakal bahas Indonesia sudah memiliki peranan dan kedudukan yang cukup penting, baik dalam pemerintahan maupun dalam kehidupan sehari-hari.


A. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA 
  • Kedudukan Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yang sangat penting, yaitu sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Sebagai bahasa nasioal : mempererat hubungan antarsuku di Indonesia
Sebagai bahasa negara : Kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.

B. FUNGSI BAHASA INDONESIA
  1.  Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional. Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda.
  2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa. Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll.
  3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu.
  4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya  

  •  Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pemersatu
     Bangsa memiliki peranan yang sangat vital sekali karena digunakan sebagai alat perekat Nasionalis warga Indonesia untuk selalu setia kepada Negara Kesatuan Repulik Indonesia. Bahasa Indonesia dikukuhkan menjadi bahasa persatuan untuk seluruh Bangsa Indonesia pada 28 Oktober 1928 dan pada 17 Agustus 1945 kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia secara konstitusional dijadikan sebagai bahasa negara.

        Pemasyarakatan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa harus dilakukan sejak dini dan secara berkelanjutan agar masyarakat Indonesia setia dan mencintai bahasanya. Pemerintah dan seluruh komponen bangsa harus bekerja sama dalam memasyarakatkan gerakan cinta bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia tetap lestari. Pemerintah harus mendukung setiap upaya pemasyarakatan bahasa Indonesia dan memberikan perhatian yang serius kepada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

C. RAGAM BAHASA 

Ragam bahasa, berdasarkan media yang digunakan:
  1. Ragam bahasa lisan: berpidato, berdiskusi, bertelepon.
  2. Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa lama lazim digunakan dalam penulisan naskah-naskah (kuno), sedangkan ragam bahasa baru ditandai dengan penggunaan kata-kata baru, Ejaan yang disempurnakan (EYD), dan mengekspresikan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Ragam bahasa ilmiah adalah sarana verbal yang efektif, efisien, baik dan benar dengan menggunakan ragam bahasa tulis resmi.